Hukum Dasar yang Tidak Tertulis: Pondasi Tak Terlihat Tata Krama Sosial

Dalam lanskap masyarakat yang kompleks, hukum berperan sebagai pedoman yang mengatur perilaku dan menjaga ketertiban. Namun, tidak semua hukum tertulis dengan jelas. Ada sekelompok norma dan prinsip yang mengakar kuat dalam kebiasaan dan tradisi, membentuk dasar tak terlihat dari tata krama sosial kita.

Hukum dasar yang tidak tertulis ini, meskipun tidak dikodifikasikan dalam dokumen formal, memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat yang harmonis dan beradab.

Hukum dasar yang tidak tertulis, juga dikenal sebagai hukum adat atau konvensi sosial, hadir di setiap aspek kehidupan, dari interaksi sehari-hari hingga upacara-upacara resmi. Norma-norma ini diwariskan dari generasi ke generasi, membentuk kerangka etika dan kesopanan yang dianut oleh masyarakat.

Pengertian Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

hukum dasar yang tidak tertulis

Hukum dasar yang tidak tertulis adalah norma atau aturan hukum yang tidak tercantum dalam dokumen tertulis resmi, tetapi tetap berlaku dan dipatuhi dalam masyarakat.

Contoh hukum dasar yang tidak tertulis adalah kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar dan dianggap sebagai aturan yang mengikat, seperti:

  • Larangan mencuri
  • Larangan membunuh
  • Kewajiban menghormati orang tua

Ciri-ciri Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

hukum dasar yang tidak tertulis disebut terbaru

Hukum dasar yang tidak tertulis memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari hukum dasar tertulis. Ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Tidak Terkodifikasi: Tidak dicantumkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan tertulis.
  • Berasal dari Kebiasaan: Berasal dari praktik atau kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus dan konsisten oleh masyarakat.
  • Tidak Berubah Secara Formal: Tidak dapat diubah melalui proses legislasi formal, melainkan berubah secara bertahap seiring waktu.
  • Bersifat Fleksibel: Dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan kebutuhan masyarakat.
  • Hanya Dikenal oleh Sejumlah Orang: Hanya diketahui oleh orang-orang yang terlibat dalam praktik atau kebiasaan yang menjadi dasar hukum tersebut.

Perbedaan Hukum Dasar Tertulis dan Tidak Tertulis

Hukum dasar tertulis dan tidak tertulis berbeda dalam beberapa hal:

  • Bentuk: Hukum dasar tertulis dicantumkan dalam dokumen tertulis, sedangkan hukum dasar tidak tertulis tidak terkodifikasi.
  • Sumber: Hukum dasar tertulis berasal dari badan legislatif, sedangkan hukum dasar tidak tertulis berasal dari kebiasaan.
  • Proses Perubahan: Hukum dasar tertulis dapat diubah melalui proses legislasi, sedangkan hukum dasar tidak tertulis berubah secara bertahap.
  • Fleksibilitas: Hukum dasar tertulis kurang fleksibel dibandingkan hukum dasar tidak tertulis.
  • Tingkat Kesadaran: Hukum dasar tertulis lebih mudah diketahui masyarakat dibandingkan hukum dasar tidak tertulis.

Sumber Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

Hukum dasar yang tidak tertulis adalah hukum yang tidak diundangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan tertulis, melainkan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Sumber hukum dasar yang tidak tertulis meliputi:

Kebiasaan

  • Perilaku yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang dalam masyarakat.
  • Misalnya, kebiasaan membayar pajak, kebiasaan memberikan sumbangan pada hari raya.

Keputusan Hakim

  • Putusan hakim dalam mengadili perkara yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan tertulis.
  • Misalnya, putusan Mahkamah Konstitusi mengenai hak aborsi.

Traktat

  • Perjanjian internasional yang dibuat oleh negara.
  • Misalnya, Konvensi PBB tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.

Asas-asas Hukum Umum

  • Prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam sistem hukum suatu negara.
  • Misalnya, asas keadilan, asas kepastian hukum.

Doktrin

  • Pendapat para ahli hukum yang diakui oleh masyarakat.
  • Misalnya, doktrin tentang perjanjian lisan.

Cara Penegakan Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

Hukum dasar yang tidak tertulis ditegakkan melalui berbagai mekanisme, termasuk:

Keputusan Pengadilan

  • Pengadilan berwenang menafsirkan hukum dasar yang tidak tertulis dan menerapkannya dalam kasus-kasus tertentu.
  • Keputusan pengadilan menciptakan preseden yang mengikat pengadilan lain untuk mengikuti interpretasi yang sama.

Konvensi dan Praktik

  • Konvensi dan praktik yang sudah lama dilakukan dapat menjadi sumber hukum dasar yang tidak tertulis.
  • Misalnya, konvensi bahwa Perdana Menteri Inggris harus berasal dari partai yang memiliki mayoritas kursi di Parlemen.

Perjanjian Internasional

  • Perjanjian internasional yang diratifikasi oleh negara dapat menjadi bagian dari hukum dasar yang tidak tertulis.
  • Misalnya, Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa telah menjadi bagian dari hukum dasar Inggris.

Contoh Penegakan Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

  • Dalam kasus Marbury v. Madison (1803), Mahkamah Agung AS menyatakan bahwa undang-undang yang bertentangan dengan Konstitusi tidak berlaku.
  • Di Inggris, konvensi bahwa Perdana Menteri harus berasal dari partai yang memiliki mayoritas kursi di Parlemen telah ditegakkan dalam beberapa kesempatan, termasuk pada tahun 1979 ketika Margaret Thatcher menjadi Perdana Menteri.

Contoh Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

Tabel Contoh Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

Contoh Penjelasan
Konvensi Westminster Seperangkat aturan dan praktik yang mengatur hubungan antara Inggris dan bekas koloninya, yang menetapkan bahwa negara-negara persemakmuran memiliki status yang sama.
Prinsip Penentuan Nasib Sendiri Prinsip hukum internasional yang menyatakan bahwa suatu bangsa berhak menentukan bentuk pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan eksternal.
Hak Asasi Manusia yang Tidak Dapat Dicabut Seperangkat hak dasar yang dianggap inheren dalam setiap manusia, seperti hak untuk hidup, kebebasan, dan martabat.

Kutipan Hukum Dasar yang Tidak Tertulis

“Semua manusia diciptakan setara dan diberkahi oleh Pencipta mereka dengan hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut, di antaranya adalah Hidup, Kebebasan, dan Pengejaran Kebahagiaan.”

Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat

Kutipan ini menekankan prinsip bahwa setiap manusia memiliki nilai intrinsik dan berhak atas hak-hak dasar tertentu, terlepas dari ras, agama, atau afiliasi lainnya. Prinsip ini telah menjadi dasar bagi banyak hukum dan konstitusi di seluruh dunia.

Kesimpulan

1866297843

Hukum dasar yang tidak tertulis adalah bagian integral dari setiap masyarakat, menyediakan pedoman yang tidak terlihat namun sangat diperlukan untuk interaksi sosial yang harmonis. Meskipun tidak tertulis, norma-norma ini membentuk landasan bagi perilaku yang dapat diterima, menjaga ketertiban, dan memfasilitasi koeksistensi yang damai.

Dengan memahami dan menghormati hukum dasar yang tidak tertulis, kita dapat berkontribusi pada masyarakat yang beradab dan inklusif di mana semua anggota merasa dihormati dan dihargai.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja contoh hukum dasar yang tidak tertulis?

Contohnya termasuk menyapa orang yang kita kenal, mengantre dengan tertib, dan menghormati orang yang lebih tua.

Bagaimana hukum dasar yang tidak tertulis ditegakkan?

Meskipun tidak ada mekanisme penegakan formal, pelanggaran hukum dasar yang tidak tertulis biasanya mendapat sanksi sosial, seperti celaan, pengucilan, atau kehilangan reputasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *